Blog

Dapatkan update terbaru seputar layanan Bayarind Payment Gateway dan Info serta tips seputar bisnis.

Apa Itu Cyber Security? Jenis-jenis, Konsep dan Ancaman

news-image

Dalam era digital saat ini, keamanan siber menjadi semakin penting karena semakin banyaknya data yang disimpan secara online dan semakin banyaknya perangkat yang terhubung ke internet. Serangan siber dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti malware, hacking, phising, dan serangan DDoS (Distributed Denial of Service). 

Serangan-serangan ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem, mencuri data penting, atau bahkan menyebabkan kebocoran informasi pribadi. Oleh karena itu, keamanan siber menjadi suatu kebutuhan yang krusial bagi individu, perusahaan, dan pemerintah untuk menjaga keamanan dan privasi data.

Apa Itu Cyber Security?

Cyber security atau keamanan siber adalah praktik-praktik dan teknologi-teknologi yang digunakan untuk melindungi sistem komputer, jaringan, dan informasi dari serangan, pencurian, kerusakan, dan penyusupan yang dilakukan oleh pihak yang tidak berwenang. 

Cyber security melibatkan penggunaan teknologi-teknologi seperti firewall, antivirus, enkripsi, dan pengelolaan akses, serta prosedur-prosedur dan kebijakan-kebijakan untuk memastikan keamanan informasi dan infrastruktur teknologi. 

Baca juga : Begini Cara Mengajukan Reimburse dan Prosedurnya

Cyber security penting untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data dan sistem, serta untuk melindungi organisasi dari kerugian finansial dan reputasi akibat kehilangan data atau pelanggaran privasi. 

Dalam era digital yang semakin kompleks, cyber security menjadi semakin penting bagi individu, organisasi, dan pemerintah untuk melindungi informasi dan sistem mereka dari serangan cyber.

Jenis-jenis Cyber Security

Cybersecurity adalah serangkaian praktik dan teknologi yang dirancang untuk melindungi sistem komputer, jaringan, perangkat lunak, dan data dari ancaman digital yang berasal dari internet. Jenis-jenis cyber security meliputi:

1. Network security

Ini mencakup perlindungan terhadap serangan yang berasal dari jaringan, seperti serangan DDoS dan brute force.

2. Application security

Ini mencakup perlindungan terhadap serangan pada aplikasi perangkat lunak, seperti serangan SQL injection dan cross-site scripting (XSS).

3. Information security

Ini mencakup perlindungan terhadap data yang tersimpan dan diproses oleh sistem, seperti data pribadi dan informasi rahasia perusahaan.

4. Operational security

Ini mencakup praktik untuk melindungi sistem dan jaringan dari ancaman internal, seperti serangan dari mantan karyawan atau pengguna yang tidak bermoral.

5. Disaster recovery and business continuity

Ini mencakup strategi untuk memulihkan sistem dan data setelah serangan dan bencana yang merusak.

6. End-user education

Ini mencakup pelatihan dan kesadaran untuk pengguna akhir, untuk membantu mereka memahami ancaman dan mengambil tindakan untuk melindungi sistem dan data.

Konsep Cyber Security

Cyber security, atau keamanan siber, adalah suatu konsep yang merujuk pada upaya-upaya yang dilakukan untuk melindungi sistem, jaringan, perangkat, dan data dari ancaman-ancaman siber seperti serangan virus, hacking, phishing, dan berbagai jenis serangan siber lainnya. Dalam era digital yang semakin maju, cyber security menjadi semakin penting karena semakin banyaknya data yang dipertukarkan dan disimpan secara online.

1. Confidentiality (kerahasiaan)

Aspek kerahasiaan ini menekankan pentingnya menjaga data dan informasi agar tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Ini dapat dicapai melalui enkripsi data dan kebijakan akses yang ketat.

2. Integrity (keutuhan)

Aspek keutuhan ini menekankan pentingnya menjaga data agar tidak terpengaruh oleh perubahan yang tidak sah atau tidak disengaja. Ini dapat dicapai melalui penerapan kontrol akses dan pemantauan terus-menerus.

3. Availability (ketersediaan)

Aspek ketersediaan ini menekankan pentingnya menjaga agar sistem dan data tetap dapat diakses oleh pengguna yang sah. Ini dapat dicapai melalui perencanaan kapasitas yang tepat dan penerapan teknologi redundancy.

Baca juga : Apa itu Recurring Payment? Berikut Pengertian dan Contohnya

3. Authentication (otentikasi)

Aspek otentikasi ini menekankan pentingnya mengidentifikasi pengguna dan memastikan bahwa mereka memiliki hak akses yang sesuai. Ini dapat dicapai melalui teknologi autentikasi dan kebijakan yang ketat.

4. Authorization (otorisasi)

Aspek otorisasi ini menekankan pentingnya memastikan bahwa pengguna hanya dapat mengakses sumber daya yang telah diberikan hak akses oleh sistem. Ini dapat dicapai melalui pengelolaan hak akses dan kebijakan yang ketat.

5. Non-repudiation (tidak dapat disangkal)

Aspek tidak dapat disangkal ini menekankan pentingnya memastikan bahwa pengguna tidak dapat membantah transaksi atau kegiatan yang telah dilakukan. Ini dapat dicapai melalui teknologi tanda tangan digital dan log aktivitas.

Untuk mencapai keamanan siber yang optimal, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan yang komprehensif dan proaktif, termasuk melindungi sistem dengan firewall dan antivirus, memastikan bahwa software dan perangkat keras tetap diperbarui dengan patch keamanan terbaru, dan melaksanakan pelatihan karyawan tentang praktik-praktik keamanan yang baik.

Ancaman Cyber Security

Dalam era digital saat ini, ancaman keamanan cyber semakin meningkat dan dapat mempengaruhi individu, bisnis, dan bahkan negara. Berikut adalah 5 ancaman cyber security yang sering terjadi:

1. Malware

Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak sistem atau mencuri data pengguna. Jenis-jenis malware yang umum meliputi virus, trojan, dan ransomware. Malware dapat ditemukan di situs web yang meragukan, email spam, atau program yang diunduh dari internet.

2. Serangan DDoS

Serangan DDoS atau Distributed Denial of Service adalah serangan yang bertujuan untuk menghentikan akses ke suatu situs web atau jaringan dengan mengirimkan sejumlah besar permintaan yang tidak berguna. Serangan DDoS dapat dilakukan oleh peretas atau organisasi yang ingin memperoleh keuntungan dari serangan tersebut.

3. Phishing

Phishing adalah teknik penipuan online yang dilakukan dengan membuat situs web atau email palsu yang menyerupai situs web atau email resmi dari perusahaan atau lembaga yang dikenal. Tujuannya adalah untuk mencuri informasi pribadi atau keuangan pengguna, seperti nama pengguna, kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi bank lainnya.

4. Serangan Man-in-the-Middle

Serangan Man-in-the-Middle (MITM) adalah serangan di mana peretas memasuki koneksi antara dua pihak dan mencuri informasi yang dikirimkan melalui koneksi tersebut. Serangan MITM dapat dilakukan pada jaringan nirkabel, jaringan Wi-Fi publik, atau situs web yang tidak terenkripsi.

5. Serangan Zero-Day

Serangan Zero-Day adalah serangan yang menggunakan kerentanan atau celah di dalam sistem yang belum diketahui atau belum dipatch. Serangan ini dapat dilakukan oleh peretas yang ingin mendapatkan akses ke sistem atau data pengguna.

Kesimpulan

Keamanan siber (cyber security) adalah bahwa tantangan dalam menghadapi ancaman siber terus meningkat seiring dengan kemajuan teknologi. Semakin kompleksnya infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi membuka pintu bagi para penjahat siber untuk mengembangkan metode serangan yang lebih canggih dan merusak. Oleh karena itu, perlindungan data dan sistem informasi menjadi sangat penting bagi individu, organisasi, dan negara.

Menerapkan praktik cyber security yang kuat dan berkelanjutan menjadi suatu keharusan. Ini mencakup penggunaan kata sandi yang kuat, enkripsi data, penggunaan firewall, dan pembaruan sistem secara teratur untuk mengatasi celah keamanan yang baru ditemukan. 

Share:

Penulis : Muhammad Doni Darmawan

Doni is a digital content writer at PGBayarind. He keeps on pursuing opportunities to engage with more people through articles and SEO.

banner

Berita Terbaru