Blog

Get the latest updates about the Bayarind Payment Gateway service, information, and tips about business.

5 StartUp Unicorn Indonesia Tahun 2024

news-image

Indonesia memiliki beberapa perusahaan startup yang berhasil mencapai status unicorn, yaitu valuasi lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat. Lima perusahaan startup tersebut antara lain Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan OVO. Keberhasilan mereka dalam mencapai status ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh ekosistem startup di Indonesia. 

Selain itu, keberadaan mereka juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi digital dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Meskipun begitu, tantangan dan persaingan di dunia startup tetaplah besar, dan perusahaan-perusahaan tersebut perlu terus berinovasi dan beradaptasi untuk dapat bertahan dan terus berkembang di masa depan.

5 StartUp Unicorn di Indonesia

Indonesia memiliki beberapa startup unicorn yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

1. Gojek

Gojek adalah perusahaan teknologi asal Indonesia yang dikenal sebagai "unicorn" atau perusahaan rintisan dengan nilai valuasi lebih dari satu miliar dolar. Didirikan pada tahun 2010 oleh Nadiem Makarim, perusahaan ini pertama kali memulai bisnis dengan menawarkan layanan ojek online. 

Namun, seiring dengan waktu, Gojek telah berkembang menjadi layanan transportasi dan logistik, pembayaran digital, e-commerce, dan berbagai layanan lainnya.

Gojek menjadi unicorn pada tahun 2016 setelah menerima investasi senilai $550 juta dari investor seperti KKR, Warburg Pincus, dan DST Global. Sejak itu, perusahaan terus mengalami pertumbuhan dan ekspansi bisnis yang signifikan. 

Pada tahun 2019, Gojek mengumumkan merger dengan perusahaan rintisan lainnya, Tokopedia, untuk membentuk super-app yang akan menggabungkan layanan transportasi, pembayaran digital, dan e-commerce.

Salah satu faktor kesuksesan Gojek adalah kemampuan perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen Indonesia yang unik dan beragam. Dengan populasi yang besar dan tersebar di kepulauan yang luas, transportasi dan logistik merupakan masalah besar di Indonesia. 

Gojek berhasil memanfaatkan kesempatan ini dengan menawarkan layanan ojek online yang efisien dan terjangkau.

2. Tokopedia

Tokopedia adalah salah satu perusahaan startup yang berbasis di Indonesia dan menjadi salah satu unicorn atau perusahaan dengan valuasi mencapai satu miliar dolar AS. Tokopedia didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tahun 2009, dan sejak itu telah berkembang pesat menjadi salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia.

Baca juga : Apa Itu Cash Flow? Pengertian dan Tipsnya Mengaturnya

Pertumbuhan Tokopedia sebagai unicorn merupakan hasil dari strategi bisnis yang inovatif dan adaptif, serta penguasaan pasar yang kuat di Indonesia. Platform ini memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual produk secara online, termasuk barang-barang kebutuhan sehari-hari, produk elektronik, fashion, makanan, dan bahkan layanan kecantikan.

Sebagai platform e-commerce yang berkembang pesat, Tokopedia juga telah menarik minat investor besar seperti Softbank dan Alibaba Group. Melalui investasi dari Softbank senilai $1.1 miliar pada tahun 2018, Tokopedia berhasil mencapai valuasi unicorn, dan pada tahun 2021, Alibaba Group juga melakukan investasi senilai $1.1 miliar untuk memperkuat posisi Tokopedia di Indonesia.

Keberhasilan Tokopedia sebagai unicorn tidak hanya didukung oleh dana investasi besar, tetapi juga oleh tim yang kuat dan kemampuan untuk beradaptasi dengan pasar Indonesia yang unik dan berkembang pesat.

Selain itu, Tokopedia juga telah meluncurkan beberapa inisiatif yang sukses, seperti program beasiswa Djarum Foundation, program pengembangan usaha kecil dan menengah, serta program kemitraan dengan perusahaan-perusahaan lain.

3. Traveloka

Traveloka adalah perusahaan teknologi yang berbasis di Indonesia yang berfokus pada layanan perjalanan dan penginapan online. Didirikan pada tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang, Traveloka menjadi perusahaan startup unicorn pertama di Indonesia pada tahun 2017.

Sejak didirikan, Traveloka telah mengalami pertumbuhan pesat dan telah menjadi salah satu perusahaan teknologi paling sukses di Indonesia. Traveloka memulai perjalanan bisnisnya dengan menawarkan layanan pemesanan tiket pesawat online. Namun, seiring berjalannya waktu, Traveloka juga menyediakan layanan pemesanan hotel, tiket kereta api, dan kebutuhan perjalanan lainnya.

Traveloka juga terus melakukan pengembangan inovasi pada produk dan layanan mereka. Salah satu inovasi yang mereka hadirkan adalah fitur "Price Alerts" yang memungkinkan pengguna untuk menerima notifikasi ketika harga tiket pesawat atau hotel yang diinginkan telah turun.

Selain itu, Traveloka juga telah meluncurkan layanan "PayLater" yang memungkinkan pengguna untuk memesan produk perjalanan dan mengambil opsi pembayaran di kemudian hari.

Traveloka juga telah meluaskan bisnis mereka di luar Indonesia. Perusahaan ini telah memperluas operasinya ke negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Di luar Asia Tenggara, Traveloka juga telah meluncurkan layanan di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

4. Bukalapak

Bukalapak adalah salah satu perusahaan startup terbesar di Indonesia yang telah mencapai status unicorn. Unicorn adalah sebutan bagi perusahaan startup yang berhasil mencapai valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS. Sejak didirikan pada tahun 2010, Bukalapak telah berkembang pesat dan menjadi salah satu pemain utama dalam industri e-commerce Indonesia.

Bukalapak didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid, yang semuanya merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung. Dengan fokus pada menjual produk-produk lokal dan mempromosikan pengusaha-pengusaha kecil, Bukalapak memperoleh banyak dukungan dari konsumen dan investor.

Pada awalnya, Bukalapak menawarkan layanan jual-beli online yang mirip dengan pesaingnya seperti Tokopedia dan Lazada. Namun, perusahaan ini kemudian mulai berinovasi dengan menambahkan fitur-fitur baru seperti pembayaran listrik dan tagihan telepon.

Baca juga : 5 CEO Muda Indonesia yang Menginspiratif

Bukalapak juga membuka platform untuk pengusaha-pengusaha kecil dan menawarkan program pelatihan dan pendanaan untuk membantu mereka memulai bisnis online mereka sendiri.

Pada tahun 2017, Bukalapak mengumumkan bahwa mereka berhasil memperoleh pendanaan sebesar 1,2 miliar dolar AS dari investor-investor besar seperti SoftBank, Microsoft, dan Ant Financial. Pendanaan ini membantu Bukalapak untuk memperluas bisnisnya dan menawarkan lebih banyak layanan untuk konsumen.

Bukalapak juga terus berinovasi dengan meluncurkan produk-produk baru seperti layanan pengiriman, asuransi, dan investasi. Mereka juga membuka pusat-pusat logistik baru di seluruh Indonesia untuk meningkatkan efisiensi pengiriman dan mempercepat proses pengiriman barang.

5. OVO

OVO adalah perusahaan teknologi keuangan (fintech) asal Indonesia yang didirikan pada tahun 2017. OVO adalah salah satu perusahaan startup Indonesia yang telah berhasil mencapai status Unicorn dengan valuasi lebih dari US $1 miliar. 

Perusahaan ini menyediakan layanan pembayaran digital melalui aplikasi mobile yang menyediakan berbagai macam fitur untuk memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi keuangan, seperti pembayaran tagihan, transfer uang, belanja online, dan penggunaan kartu digital.

OVO didirikan oleh sekelompok pengusaha Indonesia yang terdiri dari Lippo Group, Grab, dan Softbank Ventures Asia. OVO pertama kali diluncurkan sebagai sebuah aplikasi loyalty yang memungkinkan penggunanya untuk mengumpulkan poin dari berbagai merchant mitra. Namun, seiring berjalannya waktu, OVO mengembangkan layanannya menjadi sebuah platform pembayaran digital yang lengkap.

Saat ini, OVO telah bekerja sama dengan lebih dari 400.000 merchant di seluruh Indonesia, mulai dari warung makan, toko online, hingga bioskop. Selain itu, OVO juga menyediakan berbagai macam promo menarik dan cashback yang bisa dinikmati oleh para penggunanya.

Salah satu keunggulan OVO adalah kemampuannya untuk memperluas cakupan layanan keuangan kepada masyarakat yang belum memiliki akses ke perbankan tradisional. OVO memudahkan konsumen yang tidak memiliki kartu kredit atau rekening bank untuk melakukan transaksi secara digital dengan menggunakan saldo OVO mereka.

Selain itu, OVO juga terus berinovasi dalam mengembangkan layanannya dengan menggandeng berbagai mitra strategis, seperti Traveloka, Tokopedia, dan Dana. OVO juga telah meluncurkan fitur e-money yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran tol dan transportasi publik di beberapa kota di Indonesia.

Share:

Penulis : Muhammad Doni Darmawan

Doni is a digital content writer at PGBayarind. He keeps on pursuing opportunities to engage with more people through articles and SEO.

banner

Latest News